Rabu, 02 Februari 2011

Air Dibutuhkan Secara Kontinyus Oleh Hewan

A. Latar Belakang
Menurut Gibson (1981) air terkandung dalam dua kompartemen utama dalam tubuh yaitu :
1. Cairan intraseluluer (CIS) yaitu air di dalam berbagai sel tubuh. sekitar 70% jumlah total air dalam tubuh.
2. Cairan ekstraseluler (CES) yaitu air bukan di dalam sel. sekitar 30 % jumlah air total dalam tubuh. Air ini terdapat dalam cairan interstitial, ditemukan dalam ruang jaringan antar sel, plasma darah, cairan serebrospinal, limfe, cairan dalam rongga serosa dan sendii, dalam jumlah terlalu sedikit untuk berperan dalam keseimbangan cairan.
CIS adalah medium tempat terjadinya aktivitas kimia sel. CES adalah medium untuk mempertahankan keseimbangan kimia dan elektrolit yang benar dan mempertahankan pH normal. Keseimbangan air dicapai dengan asupan dan keluaran air yang seimbang. Ketika air tidak dapat dihindari keluar setiap saat melalui ginjal, kulit dan paru, masalah utama adalah untuk mempertahankan cukup air dalam tubuh. Asupan air diperoleh dengan tiga cara yaitu :
- minum : jumlah yang diperoleh pada dasarnya dikendalikan oleh rasa haus, tetapi lebih banyak dipengaruhi oleh kebiasaan minum. Rasa haus tidak selalu akibat kekeringan mulut, pada hipotalamus otak terdapat “pusat minum” yang bereaksi terhadap dehidrasi.
- makan : makanan mengandung air
- oksidasi makanan dalam tubuh
Dan air hilang melalui empat cara :
a. sebagai iurine : sekitar 1,5 liter per hari, bervariasi dengan asupan air dan air yang hilang melalui rute lain , misalnya melalui keringat
b. dalam udara ekspirasi dari paru: sekitar 400 ml per hari
c. dalam feses: sekitar 100 cc per hari
d. melalui kulit: sebagai keringat atau penguapan tak terlihat, jumlah bervariasi dengan suhu, kelembapan, dan sirkulasi udara serta banyaknya kerja yang dilakukan.

Kehilangan air utama- melalui ginjal- sebagian tidak dapat dihindari, sebagian dikendalikan oleh hormon antidiuretik (ADH), ADH dihasilkan oleh hipotalamus dan dialirkan menuju kelenjar hipofisis, yang dikeluarkan bila dibutuhkan. Hormon ini mengatur reabsorbsi air dari tubulus distal ginjal dan dengan demikian mengatur jumlah urine yang dieksresikan.

B. Analisa
Dari referensi di atas dapat dijelaskan bahwa air merupakan hal vital bagi kehidupan. Pada dasarnya bagian terkecil dari tubuh terdiri dari cairan, yaitu sitoplasma. Jika suatu sel tidak terdapat sitoplasma maka sel tersebut tidak lagi disebut sebagai protoplasma melainkan hanya disebut sebagai protoplas dimana protoplas dianggap sebagai sel yang mati karena organel – organel yang tidak terkonsentrasi dalam sitoplasma akan mengalami kekeringan dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Jika pada bagian terkecil saja telah mengalami hal yang seperti ini, maka akan mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. Hal ini disebabkan air memiliki andil besar dalam reaksi metabolisme yaitu sebagai zat pelarut karena air merupakan pelarut yang baik untuk partikel bermuatan atau ion. Jika tanpa pelarut maka ion – ion yang diperlukan oleh tubuh tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga tubuh akan mengalami defisiensi terhadap ion, masing – masing ion memiliki pengaruh tersendiri jika terjadi defisiensi, misalnya kekurangan zat seng (Zn) dalam tubuh dapat mengakibatkan kelainan dan penyakit seperti terhambatnya penyembuhan luka, anemia, serta menurunnya ketajaman terhadap rasa dan bau. Air juga digunakan untuk memecah molekul berperan dalam proses pembongkaran, misalnya dari karbohidrat menjadi glukosa. Tidak hanya di dalam sel, kandungan air dalam otak 83 %, ginjal 82%, jantung 79%, paru - paru 80%, tulang 22% dan darah 90%. Kandungan air dalam masing - masing organ tersebut harus dipertahankan sesuai kebutuhan agar organ tersebut tetap sehat, jika kandungan airnya menurun fungsi organ tubuh akan mengalami suatu mekanisme untuk mempertahankan keseimbangan asupan air dalam tubuh, jika kelebihan maka akan dikeluarkan melalui organ ekskresi seperti ginjal, paru – paru maupun kelenjar keringat dan jika kekurangan maka osmoreseptor akan menangkap sinyal tersebut dan menyebabkan hipotalamus melepaskan hormon antidiuretik (ADH) yang meregulasi ginjal sehingga menyebabkan air direabsorpsi kembali ke aliran darah. Oleh karena itu, selagi hewan tersebut masih hidup, air akan selalu dibutuhkan sebagai pelarut dalam metabolisme tubuhnya.

C. Simpulan
Dari analisa yang telah dijelaskan didapatkan simpulan bahwa air dibutuhkan secara kontinyus oleh hewan karena air memiliki fungsi yang vital bagi tubuh, yaitu sebagai pelarut dalam metabolisme tubuh. Dalam sel sendiri harus mememelihara keseimbangan antara pengambilan air dari lingkungan eksternal dan kehilangan air ke lingkungan, serta menjaga hasil buangan metabolisme sehingga tidak meracuni tubuh. Sehingga homeostasis tubuh dapat dipertahankan.


D. Kepustakaan

Gibson, J. 1981.  Modern Physiology And Anatomy For Nurses, 2/E. Blackwell Science Limited. Oxford

Tidak ada komentar:

Posting Komentar